STUDI
KASUS SIKLUS PENDAPATAN
PT
MUSTIKA RATU
Untuk
Memenuhi Tugas Sistem Informasi Akuntansi
Dosen
: Lutfi Harris, S.E., MAK., Ak.
Disusun
Oleh :
Biaini Naeli Muna
|
125020300111098
|
Fita Ishfah A’ini
|
125020301111007
|
Fauziah Ekawati
|
125020301111014
|
Selfy Langitan
|
125020301111027
|
UNIVERSITAS
BRAWIJAYA
FAKULTAS
EKONOI DAN BISNIS
AKUNTANSI
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur patut kita panjatkan kepada Sang Penguasa Kehidupan Allah SWT. atas
segala pertolongan dan anugerahnya sehingga penulisan karya tulis ini dapat
terselesaikan sesuai target yang kami harapkan.
Tugas ini adalah usaha dari kami
untuk mengejar ilmu yang nantinya akan menjadi modal kami di masa depan, dan
disertai harapan semoga akan memberi secuil manfaat bagi orang lain dan negara
ini dalam usaha perbaikan yang tiada hentinya untuk terus dilakukan. Tulisan
ini sebagian besar merupakan hasil dari proses belajar yang kami ikuti di
bangku perkuliahan, untuk itulah sudah sepantasnya kami juga megucapkan terima
kasih kepada:
1. Para Bapak/Ibu dosen, terutama Lutfi
Harris, S.E., MAK., Ak.sebagai pembimbing mata kuliah hukum komersial.
2. Teman-teman
di kelas dan di organisasi kemahasiswaan.
3. Serta
yang paling utama teruntuk kedua orang tua kita yang senantiasa mencurahkan
cinta dan perhatian serta mendoakan agar kami mampu menjadi manusia yang
bermanfaat bagi orang lain.
Kami sadar begitu
banyak kekurangan baik dalam bentuk penyajian ataupun bentuk-bentuk lainnya.
Untuk itulah besar harapan dari kami kritik dan saran dari pembaca sekalian
agar terciptanya perbaikan bagi kami pribadi dalam penulisan-penulisan
berikutnya.
Penyusun
1.
Gambaran
umum Perusahaan
a.
Awal berdirinya PT. Mustika Ratu
PT.Mustika Ratu berdiri pada tahun 1975 yang digagas oleh Ibu BRA. Mooryati Soedibyo
yang membuka usaha rumah tangga. Tahun 1978 PT.Mustika Ratu mulai
menjalankan usahanya secara komersial, yaitu dengan memproduksi jamu yang
didistribusikan di Jakarta, Semarang, Surabaya, Bandung, dan Medan. Hingga pada
tahun 1980-an PT.Mustika Ratu mulai mengembangkan berbagai jenis kosmetika
tradisional. Pada tanggal 8 April 1981 PT.Mustika Ratu resmi di operasikan
dalam rangka memperkokoh struktur permodalan serta mewujudkan visinya sebagai
perusahaan Kosmetika dan Jamu Alami Berteknologi Tinggi Terbaik di Indonesia.
PT.Mustika Ratu berdomisili di Jalan Gatot Subroto Kav. 74 – 75, Jakarta
Selatan dan pabrik berlokasi di Jalan Raya Bogor KM 26,4 Ciracas Jakarta Timur.
PT.Mustika
Ratu mulai menerapkan standar internasional ISO 9002 tentang Sistem Manajemen
Mutu serta ISO 14001 tentang Sistem Manajemen Lingkungan sejak tahun
1996. Ruang lingkup kegiatan PT.Mustika Ratu meliputi pabrikasi,
perdagangan dan distribusi jamu dan kosmetik tradisional serta minuman sehat,
dan kegiatan usaha lain yang berkaitan. Berawal dari usaha rumah tangga, kini
telah tumbuh menjadi perusahaan consumer products yang besar, dimana produknya menempati
posisi puncak di pasar domestik dan diterima baik di pasar luar negeri, seperti
Malaysia dan Singapura, menyusul Brunei.
b.
Produk-produk Mustika Ratu
Produk-produk
Mustika Ratu mencakup jamu, kosmetik tradisional, dan minuman sehat yang dibuat
dari bahan-bahan alami, diramu sesuai resep leluhur, pusaka Keraton Surakarta
Hadiningrat, yang diwariskan turun menurun. Namun kini produk-produk ini dibuat
dengan menggunakan teknik dan mesin modern yang memenuhi standar ketat kualitas
dan keamanan.
Brand-brand di bawah
PT. Mustika Ratu ada tujuh buah, yaitu Mustika Ratu, Mustika Puteri, Bask For
Men, Biocell, Ratu Mas, Moors dan Taman Sari Royal Heritage Spa.
Produk-produk
Mustika Ratu mencakup:
v Uric Tea,
yaitu teh kesehatan yang mengatasi masalah asam urat dengan cara menurunkan
kadar asam urat tersebut.
v Jamu ramuan
herbal tradisional.
v Amuspa dan
Buketan sebagai produk perawatan pribadi dan kosmetik.
Beberapa brand
lain yang merupakan anak dari PT. Mustika Ratu adalah Mustika Puteri yang
lebih ditujukan untuk remaja puteri, Bask For Men merupakan produk perawatan
tubuh khusus pria, Biocell lebih bersifat pada perawatan untuk mencegah
penuaan, Ratu Mas yang berupa produk untuk luluran, Moors merupakan jajaran
produk make up profesional, dan Taman Sari Royal Heritage Spa
adalah tempat perawatan kecantikan berupa spa.
Jajaran
produk Mustika Puteri yang merupakan versi remaja dari Mustika Ratu adalah Acne
Line, Basic Makeup, Fashionista, Decorative, Whitening Series, Cologne,
Deodorant dan Supplement. Sementara itu, untuk Bast For Men jajaran produknya
lebih sedikit, yaitu Splash Cologne, Deo Spray Cologne, Deodorant Roll-On, dan
Jack-Met Odor Eliminator.
Brand Mustika
Ratu lain yang cukup terkenal adalah Biocell dan Ratu Mas. Jika Biocell
lebih fokus pada produk perawatan penuaan, jajaran produknya terdiri dari tiga
kategori. Kategori tersebut antara lain Sun Flower untuk mencegah penuaan dini
di usia lebih dari 25 tahun, Algae untuk mencegah penuaan di usia 40 tahun, dan
Basic Make Up. Ratu Mas sendiri adalah produk untuk luluran.
Beberapa
gambar produk PT Mustika Ratu:
2.
Bisnis
Proses dalam siklus pendapatannya
PT. Mustika Ratu
merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dalam usaha penjualan kosmetik
dan jamu sebagai perusahaan yang
pendapatannya bersumber dari aktivitas penjualan, maka penanganan terhadap
aktivitas penjualan harus dilaksanakan berdasarkan suatu prosedur yang memadai,
dimana dalam suatu prosedur melibatkan beberapa fungsi dalam bagian – bagian
terkait dengan penjualan.
Beberapa hal yang
terkait dengan sistem akuntansi penjualan kredit PT. Mustika Ratu:
v
Fungsi
– fungsi yang terkait dengan penjualan kredit
v
Dokumen
– dokumen yang digunakan
v
Prosedur
penjualan kredit
v
Bagan
alir dokumen pada sistem akuntansi penjualan
Dalam pelaksanaan
PT. Mustika Ratu melakukan penjualan secara tunai dan kredit. Penjualan secara
kredit dilaksanakan dengan cara pembayaran berdasarkan angsuran dalam arti
pembayaran tidak dilunasi dalam satu waktu. Jika pembeli ingin melakukan
pembelian secara kredit harus ada persetujuan sebelumnya dari bagian kredit dan
melakukan pembelian secara tunai minimal 4 kali.
Dalam siklus pendapatan
PT. Mustika Ratu,Tbk melakukan prosedur penjualan kredit. Dimana pendapatan
yang diperoleh PT. Mustika Ratu sebagian besar berasal dari penjualan kredit.
Penjualan kredit pada PT. Mustika Ratu dilakukan oleh fungsi – fungsi terkait,
yaitu salesmen, fungsi kredit, fungsi penjualan, fungsi gudang, ungsi
pengiriman, fungsi penagihan, fungsi akuntansi dan keuangan. Masing – masing
dari fungsi tersebut memiliki tugas dan tanggungjawab yang berbeda seperti yang
telah dijelaskan sebelumnya. Berikut
adalah prosedur penjualan kredit yang dilakukan oleh PT. Mustika Ratu:
a.
Prosedur
Order Penjualan
Di mulai dari salesmen menawarkan produk pada toko yang
didatangi, kemudian dicatat pada surat pesanan dan diserahkan ke bagian kredit
untuk meminta otorisasi kredit. Selanjutnya, surat pesanan tersebut dikirimkan
ke penjualan untuk dibuatkan formulir order penjualan rangkap 2. Surat tersebut
diserahkan ke gudang aga disiapkan barangnya. Setelah barang dikirim ke
pelanggan fungsi pengiriman memberikan delivey order lembar ke-4
untuk dibuat faktur penjualan sebagai dasar penagihan ke
pelanggan.
b.
Prosedur
Persetujuan Kredit
Fungsi kredit menerima surat pesanan penjualan dari
salesman, kemudian menganalisis apakah layak diberikan kredit atau tidak.
Persetujuan kredit disetujui oleh fungsi kredit dan manager sales and distribution dengan menandatangani pada surat
pesanan dan menyerahkan kepada penjualan sebagai dasar pembuatan formulir order
penjualan.
c.
Prosedur
Pengiriman
Dalam prosedur ini, kepala gudang menyiapkan barang yang
telah dipesan oleh pelanggan dengan memeriksa kesesuaian formulir order
penjualan. Kemudian staff administrasi gudang membuat delivery order sebanyak 6
rangkap. Satu rangkap untuk arsip dan sisanya didistribusikan ke departement
EDP. Bagian gudang harus selalu memeriksa jumlah, jenis barang, dan tanggal
kadaluasa barang. Setelah dilakukan pemeriksaan dan pencocokan, petugas barang
jadi menyerahkan delivery order lembar 3 dan 4 bersama barang kepada petugas
ekspedisi sebagai dasar pembuatan perhitungan nilai asuransi dan pembuatan
surat jalan.
d.
Prosedur
Pencatatan Putang
Dalam prosedur ini, piutang dicatat sesuai dengan dokumen
– dokumen pendukung yang berhubungan transaksi penjualan tersebut. adapun
sistem pencatatan penjualan yang digunakan adalah sistem perpetual, dimana
setiap jenis barang jadi memiliki rekening sendiri – sendiri yang merupakan
buku pembantu persediaan. Sistem penlaian yang dilakukan PT. Mustika Ratu
menggunakan metode FIFO. Setelah selesai dokument akan disimpan sebagai arsip.
e.
Prosedur
Penagihan
Fungsi penagihan menerima faktur penjualan lembar pertama
dan ke 2 dari fungsi penjualan dan dicocokan jumlah dan jenis barang. Setelah
sesuai dokument tersebut dibawa ke fungsi penagihan yang dibantu oleh dept
collector melakukan penagihan kepada pelanggan sesuai dengan faktur penjualan.
Lembar pertama diberikan kepada pelanggan sebagai bukti bahwa pelanggan telah
melunasi pembayaran dan lembar kedua diserahkan ke bagian akuntansi sebagai
arsip.
Jadi pendapatan
yang diperoleh PT. Mustika Ratu berdasarkan pada periode waktu dan aktivitas
operasional perusahaan, yaitu penjualan secara kredit.
3.
Diagram
Alir sistem
DIAGRAM ALIR PT MUSTIKA RATU
Salesman Fungsi
kredit
Fungsi
Penjualan
Fungsi
Gudang
Fungsi Pengiriman Fungsi
Penagihan
Fungsi
akuntansi dan keuangan
Penjelasan mengenai
diagram:
a. Diagram
salesman
Salesman
memasarkan produk-produk mustika ratu
dengan mendatangi calon pelanggan ke toko-toko, setelah ada kesepakatan
pembelian salesmen mengisi pesanan dalam surat pesanan.
b. Diagram
fungsi kredit
Pelanggan
yang masih memiliki hutang kepada PT Mustika Ratu, tidak diperbolehkan untuk
melakukan pembelian dengan cara pembayaran kredit sebelum pembeli tersebut
melunasi hutangnya. Jika pelanggan tidak memiliki hutang kepada
perusahaan, maka fungsi kredit
memberikan otorisasi. Kemudian fungsi kredit mengirim surat order ke fungsi
penjualan untuk memberi informasi bahwa permintaan kredit pelanggan telah disetujui.
c. Diagram
fungsi penjualan
Dalam
diagram, ini, staff penjualan membuat formulir order penjualan yang terdiri 2
lembar, yaitu: 1. Lembar fungsi gudang
2. Lembar diarsipkan fungsi penjualan. Setelah barang dikirim
kepelanggan, fungsi penjualan menerima delivery order 4 lembar, yaitu: 1. Lembar
putih diberikan kepada pelanggan 2. Lembar berwarna merah untuk fungsi
penagihan 3. Lembar berwarna hijau untuk diarsipkan oleh fungsi penjualan 4.
Lembar berwarna kuning diberikan kepada fungsi akuntansi dan keuangan. Setelah
itu fungsi penjualan membuat faktur penjualan sebagai dasar penagihan hutang.
d. Fungsi
gudang
Petugas
gudang barang jadi menerima formulir order penjualan lembar pertama, kemudian
menyiapkan barang dan memeriksa
kesesuaian barang dengan dokumen tersebut.
Setelah itu, staff administrasi
gedung membuat delivery order yang
terdiri dari 6 rangkap, yaitu: 1. Lembar yang diarsipkan ke bagian gudang 2. Lembar yang didistribusikan ke departemen
EDP 3. Lembar didistribusikan untuk departemen sales and distribution 4. Untuk bagian ekspedisi 5. Untuk bagian penagihan 6. Untuk jasa pengangkutan.
e. Fungsi
pengiriman
Fungsi
pengiriman menerima delivery order lembar keempat yang kemudian fungsi pengiriman membuat surat
jalan yang terdiri dari 3 rangkap, yaitu: 1. Dikirim kepada pelanggan sebagai
slip pembungkus 2. Dikirimkan kepada
fungsi akuntansi sebagai bukti penyerahan barang dan perhitungan komisi 3. Diarsipkan oleh fungsi ekspedisi
f. Fungsi
penagihan
Fungsi
penagihan menerima faktur penjualan
lembar pertama yang nantinya akan diserahkan kepada pembeli dan faktur
penjualan lembar kedua dari fungsi penjualan dan delivery order lembar kelima
dari fungsi gudang, kemudian fungsi penagihan melakukan penagihan kepada
pelanggan dengan menyerahkan bukti setor sementara lembar pertama diberikan
kepada pelanggan dan lembar kedua akan diserahkan ke fungsi akuntansi untuk
dicatat transaksi pembayaran pada hari itu.
g. Fungsi
akuntansi dan keuangan
Fungsi
akuntansi menerima faktur penjualan lembar keempat dari fungsi penjualan dan surat jalan lembar kedua dari fungsi
pengiriman yang kemudian dokumen tersebut diarsipkan. Lalu fungsi akuntansi
akan melakukan pencatatan jurnal
penjualan sesuai tanggal pengiriman
barang dan dokumen.
4.
Dokumen
yang digunakan PT Mustika Ratu
Pada sistem akuntansi penjualan PT Mustika Ratu
dibutuhkan alat bantu berupa dokumen dalam mempermudah sistem akuntansi
penjualan. Dokumen digunakan sebagai bukti transaksi yang dilakukan oleh PT
Mustika Ratu, selain itu dokumen juga dibutuhkan sebagai alat informasi antara
fungsi-fungsi yang terkait dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab serta
wewenang terhadap dokumen itu sendiri. Dokumen yang digunakan dalam sistem
akuntansi penjualan pada PT Mustika Ratu adalah sebagai berikut:
a.
Surat Order
Surat
order penjualan ini digunakan oleh salesman untuk pesanan barang dari pelanggan
kepada perusahaan. Surat order digunakan sebagai otorisasi pemberian kredit
dari fungsi kredit kepada pelanggan. Surat order bernomor urut, tanggal, kode
pelanggan, nama salesman dan harus diotorisasi oleh manajer sales and
distribution atau manager ekspor. Surat oder berisikan kode barang, nama
barang, jumlah barang, harga satuan dan jumlah harga barang.
b. Faktur
Penjualan
Dokumen ini
berisikan tentang kode barang, keterangan barang yang dikirim, total harga
barang yang akan dibayar, jangka waktu pembayaran. Faktur penjualan dibuat atas
dasar permintaan pembayaran kredit pelanggan. Jadi, dari dokumen ini manajemen
dan pelanggan dapat mengetahui kapan jatuh tempo pembayarannya. Faktur
penjualan dibuat oleh fungsi penjualan yang terdiri dari empat rangkap.
c. Surat
Jalan
Dokumen yang
berfungsi sebagai surat pengantar atas barang yang tercantum di dalamnya yang
ditujukan kepada customer (pembeli) atau penerima yang ditentukan oleh pembeli
dan mempunyai kekuatan hukum atas legalitas yang diperlukan di jalan raya mulai
dari keluar perusahaan sampai kepelanggan sehingga barang dengan quantity,
spesifikasi yang disertai dengan informasi lainnya diterima oleh pelanggan.
Surat jalan dibuat oleh fungsi pengirim atas kesepakatan pesanan yang kemudian
surat jalan dikirim bersamaan dengan barang.
d. Delivery
Order
Dokumen ini
digunakan sebagai surat perintah pengeluaran barang. Delivery Order dilakukan
oleh fungsi administrasi gudang sebagai bukti pengeluaran barang. Delivery
order bernomor urut cetak dan harus diotorisasi oleh pengawas gudang dan kepala
gudang. DO berisikan nomor batch, nama barang, unit barang, harga satuan, dan
jumlah yang diserahkan.
e. Order
Form atau Formulir Order Penjualan
Dokumen ini
dibuat oleh fungsi penjualan yang digunakan untuk mencatat secara lengkap semua
barang yang dibeli dari permintaan pelanggan. Formulir order penjualan dibuat berdasarkan surat pesanan. Formulir
order penjualan berisikan nama pembeli, alamat pembeli, nama barang, jumlah
barang dan harus diotorisasi oleh bagian EDP untuk diproses dari manual ke
komputer dan fungsi penjualan.
Berdasarkan
keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa dalam sistem akuntansi penjualan
membutuhkan dokumen sebagai alat atau bukti transaksi penjualan. Dokumen yang
dikeluarkan harus berdasarkan wewenang
yang telah ditetapkan kepada beberapa fungsi oleh perusahaan.
5.
Aspek
pengendalian yang diterapkan dalam siklus pendapatan
a.
Dalam
pengendalian pendapatan terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan
1)
Kemjuan
produksi
Misalnya
: PT. Mustika Ratu berproduksi berdasarkan pesanan, berdaarkan kontrak atas
barang yang berwujud.
2)
Saat
produksi selesai, pengakuan pendapatan ini disebabkan karena pasar da harga
yang pasti.
3)
Beradasarkan
kuantitas penjualan
Pendapatan
merupakan jumlah rupiah yang menyatakan produk akhir operasi perusahaan dan
oleh karena itu, harus diakui dan diukur pada tingkat atau titik kegiatan yang
menentukan dalam aliran kegiatan perusahaan.
b.
Unsur-unsur
pengendalian intern PT. Mutika Ratu, Tbk.
Sistem
akuntansi penjualan bertujuan untuk mempermudah perusahaan untuk menjaga
kekayaan perusahaan baik dari sedgi modal dan maupun asset. Agar bisa
diharapkan tidak terjadi kecurangan ataupun penyimpangan yang dapat dilkukan
oleh pegawau pada transasksi penjualan, PT Mustika Ratu, Tbk menerapkan
unsur-unsur internal sebagai berikut :
1)
Struktur
organisasi
Struktur
organisasi dalam sistem penjualan dilakukan secara terpisah antara
fungsi-fungsi satu dengan yang lainnya. Adanya fungsi pemisahan tugas dan
wewenang pada fungsi-fungsi terkait adalah sebagai berikut :
a)
Fungsi
penjualan terpisah dari fungsi kredit
Pada
fungsi kredit ini memiliki fungsi untuk melakukan pengecekan dan
bertanggung-jawab atas pemberian atau penolakan kredit kepada pembeli.
Sedangkan fungsi penjualan adalah dapat menjual barang sebnayak-banyaknya untuk
mendapatkan untung tanpa memperdulikan apakah penjualan dilkukan secara kredit
maupun tunai. Hal yang paling mengkhawatirkan ketika penjualan kredit yang menimbulkan
piutang tidak dapat terlunasi. Inilah alasan kenapa fungsi penjualan dan fungsi
kredit dipisahkan.
b)
Fungsi
akuntansi terpisah dan fungsi penjualan
Menggabungkan
antara fungsi akuntansi dan penjualan adalah resiko ynag sangat riskan oleh
karena itu, perusahaan memisahkan antara keduanya. Tujuna pemisahan ini adalah
menghindari adanya kecurangan yang dilkakukan oleh pegawainya. Tidak hanya itu,
sistem ini mampu menghindari adanya penutupan kecurangan di dalam intern.
c)
Transaksi
penjualan yang dilkukan oleh salesman.
Sistem
penjualan yang dilakukan oleh salesman dianggap ampuh untuk memaksimalkan
penjualan. Fungsi salesman disini adalah melakukan penagihan kredit, melakukan
fungsi akuntansi dan keungan dalam penghitungan biaya yang telah dilakukan dalam
produksi. Dengan adanya salesman, perusahaan mampu melakukan monitoring secara
berkala tanpa pimpinan harus turun tangan.
2)
Sistem
otorisasi dan prosedur pencatatan
PT.
Mustika Ratu telah telah memiliki prosuder dalam sistem otorisasi dan prosedur pencatatan
yang cukup memadai yang berkaitan dengan pengelolaan penjualan produk.
Tahapan
dalam pengeluaran produk jadi, sistem otorisasi yang digunakan adalah sebagai
berikut :
a)
Persetujuan
pemberian kredit pada PT. Mustika Ratu diberikan oleh fungsi kredit yang telah
dikirim oleh seorang sales dengan membawa surat pesanan. Persetujuan kredit
diotorisasi oleh manajer sales dan distribusi. Pemberian kredit hanya
dikhusukan bagi pelanggan yang telah melakukan pembelian kredit tunai sebanyak
4 kali.
b)
Pengeluaran
barang hanya dilkasankan apabila ada perintah dari bagian yang memerlukan
barang dan harsu disetujui oleh pejabat yang berwenang.
c)
Fungsi
gudang mengeluarkan barang berdasarkan formulir order pennjualan yang telah
ditandatangani ileh manajer sales dan distribusi dan bagian EDP. Pengeluaran
barang dicatar dalam Bin Card.
d)
Pengiriman
barang kepada pelanggan diotorisasi oleh fungsi pengiriman. Fungsi pengiriman
melakukan pengiriman barang yang telah ditandatangani oleh Ka. Ekspedisi dengan
memberikan dokumen yang berupa surat jalan sebagai bukti pengantar barang.
e)
Pencatatan
terjadinya piutang yang didasarkan pada faktur penjualan.
3)
Praktik
yang sehat
Dalam
melaksanakan sistem akuntansi penjualan PT. Mustika Ratu, dilakukan dengan
adanya praktik yang sehat, hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan pengawasan
yang baik agar pegawai melaksanakan tgasnya sesuai dengan prosedur yang ada.
6.
Simpulan
PT. Mustika Ratu
merupakan perusahaan multinasional yang bergerak dalm produk
kecantikan maupun herbal yang lainnya. PT. Mustika Ratu memegang peranan
penting dalam perekonomian Indoensia karena banyak para pemegang saham yang
menginvestasikan modalnya di sana. Namun, sebagian besar saham yang ada dikelola oleh
pihak keluarga dengan tujuan pihak luar tidak terlalu ikut andil dalam PT.
Selain itu,
strategi maupun mekanisme yang telah dijalankannya selama bertahun-tahun mampu
mempertahankan idealisme dari produk-produnya yang telah merajai pasar Indonesia.
Misalnya,
pemberdaya-gunaan sales bisa meningkatkan penjualan selain melalui
media periklanan.
Lampiran
Laporan Keuangan Konsolidasi PT. Mustika Ratu,
Tbk. (Dalam Jutaan Rupiah)
Dalam Jutaan Rupiah
|
2010
|
2009
|
2008
|
2007
|
2006
|
Penjualan
Bersih
|
369.366
|
345.576
|
307.804
|
252.123
|
226.387
|
Laba
Bersih
|
24.419
|
21.017
|
22.290
|
11.130
|
9.096
|
Jumlah
Saham Beredar
|
428
|
428
|
428
|
428
|
428
|
Laba
Bersih per Saham
|
57
|
49
|
52
|
26
|
21
|
Total
Assets
|
386.352
|
365.636
|
354.780
|
315.998
|
291.769
|
Sumber : Data Skunder Diolah (Indonesian Capital Market Directory – ICMD)